BMI– Banteng Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Buleleng kembali mengadakan safari kesehatan. Namun dalam safari kesehatan itu, mereka juga memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila.
Dalam kegiatan kali ini BMI Buleleng berkolaborasi dengan Program Studi Ilmu Komunikasi Hindu, STKIP Agama Hindu Singaraja, menggelar Lomba Cipta Baca Puisi bagi siswa SMP dan SMA/K se-Kabupaten Buleleng.
Bulan Juni yang juga Bulan Bung Karno dimanfaatkan secara maksimal oleh BMI Buleleng dengan melakukan kegiatan sosial ke masyarakat, salah satunya safari kesehatan. Apalagi dalam Bulan Bung Karno juga ada peringatan Hari Lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni, sehingga menjadi momen bagi organisasi sayap PDI Perjuangan ini untuk membumikan ideologi negara itu.
Ketua DPC BMI Buleleng, Dr. dr. Ketut Putra Sedana, Sp.OG., mengatakan bahwa penanaman nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda sangat penting untuk dilakukan. Sehingga mereka tidak abai karena mengetahui sejarah dan esensi dari nilai-nilai Pancasila yang juga menjadi salah satu sumber untuk nilai-nilai kebangsaan.
“Kita berharap supaya dari kegiatan ini agar terus ditanamkan nilai-nilai Pancassila, tidak saja berupa narasi tetapi menjadi sebuah implementasi dalam kegiatan sehari-hari,” ujarnya pada Lomba Cipta Baca Puisi di STKIP Agama Hindu Singaraja di Kampus STKIP Agama Hindu, Jumat (30/6/2023).
“Bung Karno menyampaikan jangan sekali-sekali melupakan sejarah, ini penting sekali sehingga saya tanamkan kepada generasi-generasi muda agak tidak abai, tidak lupa terhadap sejarah,” lanjutnya.
Pada kesempatan itu Dokter Caput juga mensosialisasikan “Salam Merdeka” dan “Salam Pancasila” kepada para peserta lomba serta seluruh civitas akademik STKIP Agama Hindu yang hadir. “Dari sejarah yang ada dan semangat yang harus terus dikobarkan melalui salam-salam. Karena kita lihat di masyarakat, orang masih malu-malu mengucapkan salam merdeka, salam Pancasila, yang sebenarnya adalah salam kebangsaan kita. Ini bukan salam yang dimiliki salah satu organisasi politik dalam hal ini Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Tapi ini salam kebangsaan kita, salam bangsa Indonesia,” papar Dokter Caput.
Dokter Caput bersama BMI Buleleng yang juga menggelar safari kesehatan dalam lomba tersebut, menjelaskan bahwasanya dalam sehat harus menyatukan tiga komponen dalam tubuh. Yakni menyatukan badan, pikiran, dan jiwa.
Pesannya, generasi muda saat ini harus menjaga badan dan jiwa dengan berolahraga sertamenambah asupan nutrisi yang sehat. Kemudian pikiran yang positif, lanjut Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng itu, akan mengarahkan diri untuk berperilaku yang ikhlas.
Melalui safari kesehatan secara gratis ini, pihaknya pun berharap masyarakat dapat mendapatkan solusi dari masalah kesehatan mereka.
“Kalau tiga hal ini benar-benar dijalankan dengan baik, itu yang namanya sehat,” tutupnya.
Sementara itu, Kaprodi Ilmu Komunikasi Hindu STKIP Agama Hindu Singaraja, Ni Wayan Putri Desvita Sari; menjelaskan bahwa adanya safari kesehatan ini sebagai bentuk kolaborasi dalam Lomba Cipta Baca Puisi dalam rangka memeriahkan Bulan Bung Karno V.
Apalagi, kolaborasi bersama tim kesehatan menjadi yang pertama kali terjadi lantaran sebelumnya hanya berkolaborasi dengan perusahaan makanan ataupun minuman.
“Orang tua atau panitia sambil menunggu lomba dapat menggunakan fasilitas pemeriksaan cek kesehatan gratis dari Dokter Caput dan timnya,” ujarnya.
“Memang ini sebagai bentuk kolabarasi. Ini baru pertama di kami biasanya kolabarasi dengan makanan, minuman,” ungkapnya.
Dengan adanya kolaborasi ini, Desvita berharap memberikan manfaat jangka panjang untuk panitia maupun orang tua peserta.
“Kami rasa safari kesehatan ini bermanfaat untuk jangka panjang bagi kesehatan para peserta dan juga orang-orang yang mengantar,” paparnya.
Tema “Bangkitnya Generasi Muda Melalui Jiwa Pancasila” yang diusung sejalan dengan nilai-nilai ajaran Bung Karno untuk setia mengamalkan Pancasila. Puisi sebagai media ekspresi cinta tanah air pun dilombakan dengan tujuan mempopulerkan kembali bentuk karya sastra tersebut ke generasi muda.
Dia menjelaskan para peserta diminta untuk menciptakan hasil karya mereka sendiri dengan tema Pancasila, perjuangan pahlawan, bela negara, dan nasionalisme. Karya tersebut diharapkan dapat memeriahkan Bulan Bung Karno yang momentumnya memang dijadikan sebagai waktu penyelenggaraan lomba.
“Kita memang mencari momentum nih, Bulan Bung Karno dan Hari Lahir Pancasila, puisinya diharapkan sesuai tema,” jelasnya.