BMI – Bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo menyampaikan tiga pondasi untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju. Tiga pondasi yang dimaksudnya ialah digitalisasi dalam pemerintahan, membasmi korupsi, dan melipatgandakan anggaran negara untuk mewujudkan pelayanan berkualitas.
Menurut Ganjar, sistem digital pemerintahan harus ditingkatkan. Seperti digitalisasi urusan tender, pelayanan masyarakat, maupun perpajakan untuk menghilangkan celah tindak pidana korupsi. Dia menyampaikan pengalamannya ketika menjabat gubernur Jawa Tengah, pihaknya dapat menghemat anggaran Rp 1,2 triliun melalui e-budgeting dan e-planning.
Hal tersebut diungkapkannya dalam acara ‘Ganjar Menjawab Tantangan Masa Depan Indonesia’ yang diadakan Forum Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia di The Ballroom Djakarta Theater, Jakarta Pusat.
Lebih lanjut, Ganjar menekankan perlunya memerangi korupsi. Menurutnya, budaya korupsi dapat dihapuskan dengan memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dalam pemerintahan, mendorong budaya meritokrasi dan inovasi, melibatkan peran aktif masyarakat dalam perlawanan melawan korupsi, serta meningkatkan transparansi kinerja pemerintah.
“Kita mesti jadi pemerintahan yang bersih. Dan ini saya kira PR yang saat ini belum selesai dan kita takut untuk membicarakan secara terbuka, maka anti korupsi menjadi wajib,” tegas Ganjar.
Dia menyatakan anti korupsi harus dilakukan sejak dini. Kala menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ia mengajak semua kepala daerah di kabupaten/kota untuk berkerja sama dengan KPK.
Selain itu, ia melanjutkan upaya konkret untuk menghapus kemiskinan dengan program-program sosial yang lebih kuat, program ke padat karya, membangun rumah layak huni, meluaskan insentif guru honorer, serta peran semua pihak dapat membantu pemerintah dalam menuntaskan kemiskinan.