BMI – Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo menginginkan membuat ekosistem industrialisasi berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG). Apalagi, di tengah kondisi perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Hal itu Ganjar utarakan di acara DEMOKR(E)ASI, di Gedung Serbaguna GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (8/1/2024). Menurutnya, perubahan iklim dan kerusakan lingkungan perlu dikontrol, salah satunya di sektor industrialisasi. “Industrialisasi yang memenuhi kebutuhan, yang tetap menyerap tenaga kerja, yang tetap kawan-kawan muda bisa dapatkan akses ke pekerjaan, tapi kita musti melakukan kontrol ya g ketat, suka tidal suka, mau tidak mau,” tutur Ganjar.
Untuk itu, capres yang didukung Partai Perindo ini pun merasa perlu adanya kontrol industrialisasi berbasis ESG. “Maka kalo kita bicara, ada ESG, jadi dari sisi ekologinya ya iya, socialnya ya iya, good governance-nya ya iya juga musti berjalan,” kata Ganjar. “Jadi kalau mau eksploitasi boleh, tapi aspek lingkungannya dijaga, dan tidak boleh ugal-ugalan,” tambahnya seperti yang dikutip melalui laman okezone.
Ganjar pun menyontohkan ekosistem industrialisasi di Amerika Serikat. Ia berkata, produk baterai di negeri Paman Sam diatur ketat mulai dari proses produksi hingga mendaur ulang. “Kita mau pindahkan dari energi fosil, mau geser ke baterai, entar kalau batrainya dah banyak, kalau dah rusak, dibuang kemana, bagaimana ini musti didaur ulang? Siapa yang mau bekerja di bidang ini?” tanya Ganjar. Kendati demikian, Ganjar merasa lembaga pendidikan dalam negeri juga perlu membuka jurusan research and development. Dengan begitu, ia merasa, anak muda juga bisa ikut turut serta membentuk ekonomi hijau.