Hari Raya Galungan adalah salah satu perayaan keagamaan yang dirayakan oleh umat Hindu di Bali, Indonesia. Disamping itu perayaan Hari Raya Galungan penting dalam agama Hindu dan menjadi hari libur nasional di pulau Bali, dirayakan setiap enam bulan sekali, tepatnya setiap 210 hari.
Perayaan Hari Raya Galungan bertujuan untuk menghormati dan menghormati leluhur serta roh-roh yang masih berada di dunia ini. Umat Hindu percaya bahwa pada Hari Raya Galungan, arwah leluhur mereka turun ke Bumi untuk mengunjungi keluarganya. Oleh karena itu, mereka memberikan persembahan-persembahan dan melakukan ritual-ritual khusus untuk menyambut kedatangan leluhur mereka.
Hari Raya Galungan biasanya dirayakan selama 10 hari, dimulai dengan upacara penyembelihan babi sebagai persembahan kepada para leluhur. Selama periode ini, setiap rumah di Bali akan dihiasi dengan penjor, yaitu pohon bambu yang dihiasi dengan berbagai hiasan seperti janur, bunga, dan buah-buahan.
Puncak perayaan Hari Raya Galungan jatuh pada hari keempat puluh dari penanggalan kalender Bali, yang disebut dengan Galungan. Pada hari ini, umat Hindu pergi ke pura atau tempat ibadah untuk bersembahyang dan melakukan persembahyangan khusus.
Mereka juga mengunjungi keluarga dan teman-teman untuk saling berbagi kebahagiaan dan menyantap hidangan khas seperti bebek betutu dan lawar. Perayaan ini juga memiliki arti religius yang mendalam bagi umat Hindu. Selain menghormati leluhur, perayaan ini juga mengajarkan tentang kekuatan kebaikan melawan kejahatan.
Umat Hindu percaya bahwa selama perayaan ini, kekuatan kejahatan akan dikuasai oleh kekuatan kebaikan.