BMI – Banteng Muda Indonesia (BMI) yang dinakhodai Ketut Putra Sedana yang akrab disapa dokter Caput terus bergerak dalam misi sosial.
BMI dan anggota underbow PDIP serta komunitas Loyalis Dokter Caput (LDC),menyerahkan kunci rumah kepada Nyoman Siti, 80, warga Banjar Dinas Galiran, Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, setelah tuntas dibedah.
Menurut Putra Sedana, Nyoman Siti dipilih sebagai penerima bantuan bedah rumah karena sebelumnya ada usulan dari anggota. Setelah disurvei, kondisi Nyoman Siti yang masih energik di usia lanjut memang sangat memprihatinkan. Dia tinggal rumah tua warisan keluarganya dengan kondisi tidak layak. Dindingnya tanah mentah, begitu juga lantainya. “Kondisi rumahnya memang tidak layak, tempat tidur seadanya, sedangkan anak-anaknya semuanya buruh dan dalam kondisi tidak mampu. Sehingga kami putuskan untuk membantu,” kata dokter spesialis kandungan ini.
Proses bedah rumah Nyoman Siti, menurut Putra Sedana, dilakukan secara bergotong royong di tataran BMI maupun LDC. “Saya hanya menggerakkan rekan-rekan di BMI dan LDC untuk peduli sesama dan membangkitkan kembali sistem gotong royong, sehingga bisa terwujud bantuan untuk ibu Siti,” imbuhnya.
Dadong (nenek) Siti yang kesehariannya berjualan cannag di sekitar rumahnya juga dibantu kasur sebagai alas tidur dan modal tambahan untuk usaha berjualan canang.
Sejauh ini, lanjut Putra Sedana yang juga Wakil Ketua DPC PDIP Buleleng, BMI yang merupakan sayap partai memang berkomitmen dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Selama ini juga telah rutin dilakukan safari kesehatan dan pengobatan gratis, pencegahan DB dengan fogging, penyerahan sembako, membantu alat penunjang penyandang disabilitas, dan bedah rumah. HUT ke-417 Kota Singaraja dijadikan momentum penyerahan kunci bedah rumah. Dengan harapan dengan merasa sedaerah dapat membangkitkan dan memotivasi masyarakat lain untuk saling membantu.
Sementara itu, Perbekel Desa Baktiseraga I Gusti Putu Armada mengapresiasi dan berterima kasih kepada BMI dan LDC yang sudah membantu warganya memiliki rumah hunian yang layak. Sejauh ini pengusulan bantuan bedah rumah pemerintah yang diagendakan setiap tahun kadang terkendala di syarat dan ketentuan. Sehingga ada beberapa warga tercecer tak dapat tersentuh bantuan pemerintah.
“Yang menjadi hambatan, misalnya status tanah belum sepakat, kalau pemerintah syaratnya harus clear. Nah, ini yang membuat beberapa tercecer. Kami berterima kasih kepada pak dokter yang sudah membantu,” kata Armada.
