Saat krisis finansial melanda Indonesia pada tahun 1998 dan 2008, industri manufaktur dalam negeri bertumbangan. Namun Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi jaring penyelamat ekonomi rakyat kebanyakan.
Menolong pula tenaga kerja manufaktur yang di-PHK karena industri besar dalam negeri, maupun industri berorietasi ekspor banyak yang kolaps. Perputaran uang cash UMKM berusaha menjaga nafas penghidupan tetap berdetak.
Seiring waktu ekonomi pulih dan bertumbuh. Pemerintahan Presiden Jokowi fokus meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing melalui pendidikan. Pemerintah terus berkomitmen menjaga anggaran pendidikan sebesar 20% dari anggaran belanja negara dalam APBN 2023. Sumber daya manusia ini diperlukan untuk membangun industri manufaktur. Bangsa maju dan kuat ditandai oleh industri manufaktur yang sehat, berwawasan lingkungan serta berkelanjutan.
Presiden Jokowi saat membuka Investor Daily Summit 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta pada 11 Oktober 2022 lalu, menekankan pentingnya kolaborasi antara UMKM dengan usaha besar untuk bersama-sama membangun Indonesia _incorporated_. Presiden meyakini persoalan yang dihadapi Indonesia bahkan dunia saat ini, akan mampu terselesaikan apabila semua unsur turut bergerak membangun ekonomi nasional.
Presiden Jokowi juga mendorong agar pemerintah pusat maupun daerah mengalokasikan dana dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) serta anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk belanja produk dalam negeri. Dorongan Presiden ini sudah seharusnya benar-benar dijalankan. Tak ada bangsa menjadi besar kalau terus menerus hanya mengandalkan importasi. Mari rawat dan kembangkan produk anak bangsa sendiri dengan cara membelinya.